Senin, 30 Juli 2012

Inspirasi Pagi

Hari ini hari ke 10 ramadhan 1433H, seperti biasa pagi nan cerah dan berkah.
Tapi disini saya tidak akan membicarakan tentang ramadhan dan segala hal darinya. Hanya saja entah mengapa pagi ramadhan ini selalu membuat saya jatuh cinta.
Banyak inspirasi atau pemikiran yang tiba-tiba muncul begitu saja, diantaranya :
1. Gadis Jeruk
Mungkin yang memiliki hobi membaca novel akan mengetahui salah satu judul novel terkenal ini. Novel ini ditulis oleh seorang ahli filsafat dari luar (maaf lupa negara asalnya). Walaupun dibuat oleh seorang ahli filsafat tetapi jangan dibayangkan kontennya akan begitu rumit seperti pemikiran para filsafator itu, yah walaupun memang anda tidak akan bisa memahami isinya jika tidak berkonsentrasi penuh.
Novel tersebut menggambarkan bahwa setiap manusia terkadang memiliki imajinasi yang dianggap diluar batas kewajaran oleh orang lain. Akan tetapi ketika anda membacanya dan kemudian anda mengerti maksudnya, maka anggaplah anda juga tidak wajar seperti imajinasi si penulis itu.
Menurut saya setiap orang pasti memiliki daya imajinasi yang berbeda-beda dan tidak ada yang biasa saja, walaupun kelihatannya dia bertutur kata atau bergaul secara wajar. Karena berbeda dengan pendapat yang selalu terucap, imajinasi ini biasanya hanya tersimpan didalam pikiran orang tersebut dan jarang dikatakan pada orang lain. Entah karena takut dikira aneh oleh orang lain ataupun memang aneh menurut dirinya sendiri.
Tetapi dari novel tersebut itu pula, saya berpendapat bahwa ternyata imajinasipun yang awalnya terlihat sangat aneh, bisa menjadi sebuah cerita yang unik dan menarik untuk diikuti.
Pernah suatu ketika saya sedang perjalanan pulang dari kampus dan menemukan fakta bahwa ternyata dijalan itu kontak batin antar orang atau pengguna kendaraan itu memang ada, dan terlihat sangat jelas. Contohnya walaupun sesama pengendara tidak saling mengenal tetapi mereka tahu kalau orang yang sedang tengok ke kiri (pengendara motor) didepannya, pasti sedang bersiap untuk belok kiri walaupun lampu penanda beloknya belum menyala, dan kita sebagai penggendara yang dibelakangnya akan membelokan kanan motor kita.
Atau pernahkah anda berfikir bahwa ketika semua orang sedang bersama melajukan kendaraannya dijalan, itu sama dengan bersama-sama berada diruangan yang sangat panjang dan sempit, dan masing-masing orang sedang berjalan diruangan itu untuk mencapai sebuah tujuan. Mereka menggunakan ruangan yang sama seharusnya juga merasa sekeadaan dan senasip (terutama saat macet), ditambah lagi jarak jalan mereka yang berdekatan. Tetapi tidak pernahkah anda mencoba berfikir untuk menyapa orang disebelah anda atau menganggap "hai bukankah kita sekelompok " (ketika di lampu traffic yang sama).
Menurut saya, jika semua orang beranggapan seperti ini maka tingkat kecelakaan karena kebebasan berkendara bisa dikurangi, kenapa bisa? karena setiap orang merasa senasip dan tidak memandang status, maka akan lebih mudah orang itu menghargai dan menghormati orang lain.
sekian dulu tulisan dari saya, nanti kita lanjutkan kembali.

1 komentar: